
Di tengah kesibukan dan gaya hidup yang serba cepat, menjaga metabolisme tubuh sering kali terlupakan. Banyak orang berusaha mengatur pola makan dari sisi jenis makanan saja, padahal waktu makan juga memainkan peran penting. Mengatur kapan tubuh menerima asupan bisa berdampak besar terhadap metabolisme, energi harian, dan kesehatan jangka panjang.
Mengutip saran dari dr. Tan Shot Yen, seorang dokter gizi, tubuh manusia memiliki jam biologis alami yang bekerja selaras dengan ritme harian. Mengabaikan pola waktu makan dapat menyebabkan ketidakseimbangan metabolik dan peningkatan risiko penyakit.
Sarapan Jangan Terlambat
Sarapan adalah “pengisi bahan bakar” tubuh setelah puasa semalaman. Melewatkan sarapan dapat membuat tubuh merasa lelah dan metabolisme berjalan lambat. Idealnya, sarapan dilakukan 30-60 menit setelah bangun tidur.
Menurut dr. Juwalita Surapsari, Sp.GK, sarapan membantu menstabilkan gula darah dan meningkatkan konsentrasi. Menu sehat seperti roti gandum, telur rebus, atau buah segar bisa menjadi pilihan ringan namun bergizi. Jangan menunda terlalu lama, karena justru bisa memicu rasa lapar berlebihan di siang hari.
Jeda Makan yang Seimbang
Mengatur jeda antara waktu makan juga penting. Tubuh idealnya menerima asupan makanan setiap 3-4 jam sekali. Pola ini membantu menjaga kadar gula darah tetap stabil dan mencegah rasa lapar berlebih yang sering memicu makan berlebihan.
Cobalah makan tiga kali sehari disertai satu atau dua camilan sehat. Hindari ngemil tanpa jeda yang bisa memperlambat proses pencernaan. Pencernaan yang baik membuat metabolisme tubuh tetap aktif dan optimal.
Makan Malam Jangan Terlalu Larut
Makan malam sebaiknya tidak terlalu dekat dengan waktu tidur. Tubuh memerlukan waktu untuk mencerna makanan sebelum beristirahat. Makan terlalu larut dapat menyebabkan gangguan tidur dan peningkatan berat badan.
dr. Inge Permadhi, Sp.GK, menyarankan makan malam dilakukan maksimal pukul 19.00. Jika merasa lapar di malam hari, pilih makanan ringan seperti sup sayur, pisang rebus, atau segelas susu rendah lemak. Pola ini menjaga metabolisme tetap berjalan lancar sepanjang malam.
Minum Air Putih & Perhatikan Waktu Ngemil
Air putih penting untuk proses metabolisme. Tubuh yang terhidrasi bekerja lebih efisien dalam membakar kalori. Minumlah air putih secara berkala sepanjang hari, bukan hanya saat haus.
Ngemil juga boleh, asal waktunya tepat. Misalnya, di antara sarapan dan makan siang atau menjelang sore. Pilih camilan sehat seperti buah potong atau yogurt rendah lemak.
Untuk tips seputar pola makan dan kesehatan lainnya, kamu bisa kunjungi pafiilath.org yang sering membagikan informasi terpercaya dari para ahli farmasi dan kesehatan.
Mengatur waktu makan memang terlihat sepele, tapi berdampak besar untuk metabolisme tubuh. Sarapan tepat waktu, menjaga jeda makan, makan malam tidak terlalu larut, serta cukup minum air putih adalah langkah-langkah kecil yang memberi hasil nyata.
Konsistensi dalam waktu makan membantu tubuh bekerja lebih efisien dan menjaga energi tetap stabil. Mulailah dari hal-hal sederhana, dan tubuh akan merespons dengan lebih sehat dan bertenaga.